Minggu, 14 Juli 2019

Horror Story #4: My Little Sister

Horror Story #4
"My Little Sister"
"Adik Perempuanku"

Aku segera mempercepat langkahku menuju rumahku yang terletak di ujung sebuah gang kecil. Sesampainya di rumah, tidak ada satupun yang terjaga. Ayah maupun ibuku telah tertidur dengan nyenyak. Tanpa perlu mengganggu mereka, aku segera menaiki tangga menuju kamar milikku sekaligus milik adik perempuanku yang baru berusia sepuluh tahun itu. 

Seluruh kamar gelap gulita. 

Kemudian, aku langsung menyadari, mungkin adik kecilku itu telah terlelap di kasur yang letaknya tepat di bawah kasurku. Aku tidak langsung terlelap. Ku ambil buku sejarahku dan mulai mengerjakan beberapa soal di meja belajar dengan cahaya lampu belajar yang kecil hingga pukul 01.00 dini hari. 

Setelah selesai mengerjakan tugas, aku mulai kelelahan dan beranjak menuju tempat tidurku melalui tangga kecil di sampingnya. Sebelum aku benar-benar terlelap, tiba-tiba saja bulu kudukku meremang dan keringat dingin mulai membasahi tanganku yang telah memegang selimut tebal. 

"Sarah."

Suara bisikan seorang anak kecil yang terdengar begitu jelas mirip dengan suara adikku dari bawah kasurku. Untuk pertama kalinya, aku benar-benar merasa begitu asing dengan suara adikku. 

Terdengar seperti bisikan lirih, menyayat, dan seolah menghanyutkan. Aku memiringkan tubuhku menghadap dinding dan berusaha memejamkan mata tanpa membalas bisikan tersebut. 

Tidak ada suara apapun setelah itu. Yang aku dengar saat itu hanyalah irama detak jantungku sendiri dan udara dini hari yang seolah menusuk setiap lapisan selimut beserta kulitku.  

Aku merasa aman, tidak ada yang perlu ku khawatirkan. Lagi pula, tadi hanya suara adikku, mengapa aku harus takut? Namun, semua pikiran itu berubah ketika diriku kembali mendengar suara itu lagi. 

"Good night."

Tepat setelahnya, aku mengusir segala pikiran buruk dan mulai berpikir realistis. Berkali-kali pula ku yakinkan diriku bahwa itu bukanlah siapa-siapa, melainkan adikku sendiri sambil memejamkan mata dengan erat. 

Tepat saat itulah, aku benar-benar tidak bisa lagi membuka mataku. 

"Goodbye, sister."

Terdengar suara tawa sinis dan mengerikan. 

"Sejujurnya aku tidak suka berbagi kamar denganmu."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar