Senin, 19 Agustus 2019

5 Hal Ini yang Akan Terjadi Jika Kamu Tidak Makan Sama Sekali



Pada dasarnya setiap makhluk hidup di dunia ini pastilah membutuhkan makanan dan minuman untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan bagi tubuhnya. Namun, pernahkah kamu membayangkan, bagaimana reaksi tubuh kita jika kita tidak makan sama sekali selama beberapa hari, atau bahkan beberapa bulan? Pastinya, hal ini sangat berakibat fatal bagi tubuh.

Inilah 5 hal yang bakal terjadi di tubuhmu jika kamu berhenti total untuk makan.

1. Tidak makan selama 24 jam atau seharian penuh

Pada tahap ini mungkin kamu masih belum terasa lapar berat. Jika kamu masih mengonsumsi air putih, biasanya tubuhmu masih dapat menahan beban dan masih bisa menghasilkan energi secara normal. Intinya belum ada gejala signifikan yang terjadi pada tubuhmu.

Menurut laman Health Line, tubuh kita disaat tidak makan selama 24 jam penuh, masih dapat menghasilkan energi yang diambil dari lemak. Namun, tetap saja, jika berhenti makan secara total selama 24 jam, akan ada efek samping yang terjadi, seperti pusing, lemas, dan lain-lain.

2. Tidak makan selama 72 jam atau 3 hari penuh

Cadangan glukosa yang ada ditubuh kita bisa bertahan sampai 48 jam selama kita tidak makan sama sekali. Jika seseorang tidak makan selama 72 jam maka ia akan mengalami ketosis, yakni kondisi dimana tubuh akan mengubah asam lemak menjadi energi.

Hal ini disebabkan oleh cadangan glukosa ditubuh yang semakin menipis. Medical Daily menjelaskan bahwa tidak makan total selama 72 jam akan membuat otak mulai terganggu karena minimnya asupan glukosa ke otak.

Jika cadangan glukosa dalam tubuhmu sudah benar-benar habis, dan kamu tetap berhenti makan total, maka tubuhmu akan merencanakan rencana darurat dimana tubuhmu akan mengambil glukosa dari organ seperti hati.

3. Tidak makan selama 240 jam atau 10 hari penuh

Jika selama 10 hari penuh kamu hanya minum air putih tanpa makan sedikit pun, maka beberapa organ tubuhmu sudah mulai berjalan tidak normal, terutama otak. Kamu akan mengalami sakit kepala parah, halusinasi, delusi, dan kamu tidak akan mampu berpikir secara jernih. Meskipun ada juga beberapa orang masih dapat berpikir dan bekerja secara normal, namun kebanyakan orang akan menyerah di hari ke sepuluh.

Dihari ke sepuluh ini tubuhmu mulai mengalami penurunan berat secara drastis, itu akibat tubuhmu memakan dirinya sendiri. Secara default, tubuh kita ini otomatis akan berusaha keras bagaimana caranya mencari sumber-sumber protein baru untuk dipecah menjadi energi.

4. Tidak makan selama 504 jam atau 3 minggu penuh

Seperti diberitakan dalam Scientific American, seorang yang sangat berpengaruh di India, Mahatma Gandhi, pernah mogok makan total (hanya minum air putih) selama 21 hari alias 3 minggu penuh. Tentu ia kehilangan sebagian besar berat tubuhnya, dan segera ia mendapatkan penanganan khusus dari tim dokter.

Apa yang terjadi dengan tubuhmu jika kamu tidak makan selama 3 minggu penuh?

Yang jelas kamu akan pingsan, sebab otak sudah tidak sanggup lagi bekerja optimal akibat suplai glukosa yang sama sekali tidak ada. Laman medis Hello Sehat menerangkan bahwa tubuh akan mengambil jaringan dan organ untuk dipecah menjadi protein. Sistem imun sudah hilang total dan pastinya akan dengan mudah terkena penyakit.

5. Tidak makan selama lebih dari 3 minggu

Pada tahap ini seseorang harus segera mendapatkan pertolongan medis, jika tidak, tubuhnya akan otomatis mematikan dirinya sendiri. Hal ini terjadi karena tak ada lagi sumber yang bisa diambil untuk dipecah menjadi glukosa dan protein, sehingga energi juga tak dapat dihasilkan.

Medical Xpress menjelaskan bawah kematian bisa terjadi pada hari ke 40 sampai 60, tergantung daya tahan tubuh seseorang. Kematian dapat terjadi perlahan dan menyakitkan akibat kegagalan fungsi organ tubuh.

Itulah lima hal yang dapat terjadi dengan tubuh kita jika kita berhenti makan total. Jagalah kesehatanmu dengan baik, makan secukupnya, jangan kurang dan jangan berlebihan, oke?

Source: idntimes.com

Minggu, 18 Agustus 2019

Major Walter Summerford


Seorang perwira pasukan berkuda, Major Walter Summerford adalah salah satu tentara yang terlibat dalam Perang Dunia 1. Dalam perperangan tersebut sebuah petir menyambar dirinya, membuatnya jatuh dari kuda dan lumpuh dari pinggang ke bawah. 6 tahun kemudian ia pindah ke Vancouver, Kanada. Selagi memancing, ia kemudian disambar lagi oleh sebuah petir dan kini tubuh bagian kanannya lumpuh.

Suatu ketika, di musim panas, 2 tahun setelah ia pulih, Major Walter Summerford sedang berjalan-jalan di sebuah taman lokal, tiba-tiba saja sebuah badai musim panas terjadi dan lagi-lagi petir menyambar dirinya.

Akhirnya, ia mengalami kelumpuhan di seluruh tubuhnya dan meninggal 2 tahun setelah insiden tersebut. Tapi, sepertinya hal ini tidak berhenti walaupun ia sudah meninggal. 4 tahun setelah kematiannya, makamnya hancur.

Tebak apa yang terjadi?

Ya, sebuah petir menyambar makamnya.

Sabtu, 17 Agustus 2019

The Houston Icebox Killer



Pada 23 Juni 1965, setelah menerima panggilan untuk pemeriksaan di kediaman Fred dan Edwina Rogers, dua polisi Houston mengetuk pintu depan rumah Montrose mereka sebelum menendang dan mendobraknya.

Di dalam, salah satu petugas polisi membuka kulkas dan menemukan apa yang menurutnya adalah tumpukan tumpukan daging babi. Sayangnya, itu jauh dari kenyataan dan malah sangat mengerikan. Sebuah artikel dari Amarillo Globe-Times, yang diterbitkan pada hari berikutnya, menggambarkan pemandangan itu.

"Di semua rak dan di kompartemen freezer terdapat mayat-mayat yang dipotong-potong, dipotong dengan dibungkus, dicuci dengan potongan-potongan yang lebih kecil dari persendian individu."

Para petugas menyadari apa yang mereka hadapi setelah membuka rak-rak kulkas untuk menemukan dua kepala manusia. Penyelidik kemudian menyimpulkan bahwa Edwina telah ditembak di kepala, sementara Fred dipukuli sampai mati dengan palu, sebelum keduanya diseret ke kamar mandi utama, kehabisan darah, dipotong-potong, dan ditempatkan di lemari es.

"Siapa pun yang melakukan ini tampaknya membutuhkan waktu dan tahu apa yang akan mereka lakukan," kata pemeriksa medis pada kasus ini kepada Globe-Times. "Memotong-motong adalah pekerjaan yang cukup rapi."

Pada pagi berikutnya, polisi hanya berfokus pada satu tersangka, yaitu putra pasangan itu, Charles Rogers yang berusia 43 tahun. Seorang yang hanya berkomunikasi dengan orang tuanya melalui catatan yang diselipkan di bawah pintu kamarnya dan jarang dilihat oleh tetangga. Rumah telah dibersihkan dengan hati-hati, tetapi darah ditemukan di lubang kunci pintu kamarnya.

Tetapi, polisi tidak mendapat kesempatan untuk berbicara dengan Charles, meskipun perburuan nasional, tidak pernah dilihat atau didengar lagi. Dia dinyatakan mati secara hukum pada tahun 1975.

Pada 1997, pasangan Houston, Hugh dan Martha Gardenier, mulai menyelidiki kembali The Houston Icebox Killer, karena kasus yang masih terbuka. Diketahui, bahkan mereka menerbitkan sendiri e-book tentang hal itu. Mereka yakin mereka sudah tahu siapa yang melakukannya.

Ya, Charles, tentu saja.

Mengapa?

Keluarga Gardenier mengatakan bahwa Charles dilecehkan secara fisik dan emosional oleh orang tuanya hingga dewasa dan bahwa pada akhir kehidupan mereka, mereka menipu dia dengan memalsukan tanda tangannya pada perbuatan tanah yang dia miliki. Charles memiliki rumah yang mereka semua tinggali, bukan orang tuanya, dan Edwina rupanya mengambil pinjaman dan mengantongi uang itu.

Menurut penulis, setelah pembunuhan, Charles melarikan diri ke Amerika Tengah, di mana ia kemudian meninggal. Itu teori yang bagus, tapi tetap saja teori. Kita mungkin tidak pernah tahu pasti siapa yang membunuh Fred dan Edwina Rogers.

Jumat, 16 Agustus 2019

7 Hal Yang Akan Kamu Rasakan Saat Terkubur Hidup-hidup


Umumnya, orang akan dikubur saat sudah meninggal dunia. Namun, apa jadinya jika seseorang yang masih hidup dikubur dalam tanah? Apakah ada kemungkinan kamu bisa selamat? Berikut penjelasan ilmiahnya.

1. Semakin kecil tubuhmu, semakin lama pula kamu bisa bertahan hidup

Modal utama seseorang untuk bisa hidup saat terkubur adalah jumlah udara dan oksigen. Semakin kecil tubuhmu, semakin banyak pula ruangan untuk oksigen. Saat suplai oksigen habis, kamu akan meninggal.

2. Kamu bisa bertahan hidup lebih lama jika tenang dan tak panik

Panik hanya akan membuatmu bernapas lebih cepat sehingga pasokan oksigen lebih cepat habis dan kamu tak bisa bertahan.

3. Meski begitu, mustahil orang yang dikubur hidup-hidup bisa bertahan hidup

Menurut Alan R. Leff dari departemen perawatan paru kritis University of Chicago, tak ada yang bisa dilakukan seseorang saat dikubur hidup-hidup. Sekali ada di dalam, seseorang akan berada di sana selamanya. Belum lagi jika seseorang berada di dalam peti mati yang tertutup rapat dan terbenam sedalam dua meter di bawah permukaan tanah.

4. Tanpa peti mati pun, kamu akan bernasib sama dengan orang yang terkubur akibattanah longsor

Tanah yang sangat padat dan berat akan membuatmu dadamu sulit mengembang untuk bernapas. Menurut Ethan Greene, Direktur Pusat Informasi Longsor Colorado, seseorang hanya akan bertahan dalam hitungan detik.

5. Sekalipun kamu bisa bergerak, tanah akan masuk ke dalam lubang-lubang tubuhmu

Kamu bisa saja bergerak saat terkubur hidup-hidup. Namun, hal itu akan membuat tanah masuk ke mulut atau lubang hidung sehingga menyumbat jalur napasmu.

6. Namun, sedikit kabar baiknya, orang yang terkubur hidup-hidup akan meninggal dalam keadaan tak sadar

Orang yang meninggal akibat terkubur hidup-hidup mungkin tak akan merasakan sakit. Itu karena saat karbon dioksida menumpuk, kamu akan merasa mengantuk dan akhirnya jatuh koma. Berikutnya jantung akan berhenti, dan diikuti dengan fungsi tubuh yang lain.

7. Mungkin kamu bisa selamat jika mencoba menggali

Kesempatan ini berlaku jika tanah atau salju baru saja menguburmu hidup-hidup. Kamu bisa berusaha menggerak-gerakkan tangan untuk memberikan ruang bernapas. Dilansir dari Huffington pada 2013, seorang berkebangsaan Brasil berhasil menggali keluar dari kuburannya setelah dikubur hidup-hidup. Dikabarkan, ia dikubur hidup-hidup setelah terlibat baku hantam.

Source: idntimes.com

Kamis, 15 Agustus 2019

Boy in the Box


Umumnya batu nisan digunakan untuk menandakan makam seseorang. Biasanya terdapat nama tanggal lahir serta tanggal kematian orang yang dikuburkan. Namun, sebuah misteri menyeramkan hingga kini masih belum terpecahkan mengenai makam anak lelaki dalam kotak atau yang dikenal dengan kasus "Boy in the Box".

Di Pemakaman Ivy Hill di Cedarbrook, Philadelphia, ada sebuah plot besar, yang hampir seluruhnya tertutup oleh boneka binatang yang disumbangkan oleh keluarga setempat dan pengunjung yang tertarik.

Batu nisan itu bertuliskan "America's Unknown Child (Anak Amerika yang Tidak Diketahui)".


Hal ini menjadi sebuah pengingat permanen dari anak yang berada di bawahnya, bocah yang ditemukan sendirian di sebuah kotak yang tak seorang pun bisa mengidentifikasinya. Kasus bocah laki-laki di dalam kotak adalah salah satu kejahatan paling membingungkan di Philadelphia, membuat polisi tersungkur selama lebih dari 50 tahun, dan sampai hari ini masih menyisakan ratusan pertanyaan yang tidak terjawab.

Pada tahun 1957, seorang pemburu muskrat (sejenis hewan pengerat besar) muda berangkat untuk memeriksa perangkapnya yang ditempatkan di dekat sebuah taman di utara Philadelphia. Ketika dia bergerak melalui semak-semak, dia menemukan sebuah kotak kardus kecil, tergeletak di tanah. Hal yang mengejutkan adalah di dalamnya ada tubuh anak laki-laki, telanjang, tetapi dibungkus selimut kotak-kotak.


Khawatir bahwa polisi akan menyita jebakannya jika dia memberi tahu mereka tentang kotak itu, pemburu muda itu mengabaikannya, dan melanjutkan perburuan. Beberapa hari kemudian, seorang mahasiswa yang mengemudi di jalan memperhatikan ada seekor kelinci, berlari di sepanjang jalan raya.

Melihat perilaku hewan itu, si mahasiswa itu tahu ada jebakan di daerah tersebut. Ia pun berhenti untuk memastikan kelinci itu aman. Bertekad untuk mencari perangkap, ia menyusuri semak-semak. Namun, ia justru menemukan hal yang tak diharapkan, sebuah kotak kardus berisi tubuh seseorang.

Meskipun ia takut berinteraksi dengan polisi, mahasiswa itu melaporkan penemuan mayat kepada mereka. Mengingat bocah itu masih muda, berusia antara tiga dan tujuh tahun, polisi berharap ia akan cepat diidentifikasi. Namun, begitu mereka melihat mayat itu, harapan mereka pupus.

Sementara orang pasti akan mencari anak laki-laki hilang yang sehat, dirawat dengan baik, dan jelas dicintai, tidak mungkin mereka akan mencari yang kurus, kotor, kurang gizi. Sayangnya, seperti kondisi bocah di dalam kotak itu seperti deskripsi yang terakhir, seperti anak yang tak diinginkan. Rambutnya kusut dan sepertinya baru saja dipotong karena gumpalannya masih menempel di tubuhnya.


Tubuhnya sangat kurus kekurangan gizi dan ditutupi dengan bekas luka bedah, terutama di pergelangan kaki, pangkal paha, dan dagu. Terlepas dari kenyataan bahwa ia tampak ditinggalkan, polisi mengambil sidik jarinya, berharap menemukan kecocokan. Sayangnya, tidak ada yang melakukannya.

Selama beberapa tahun berikutnya, lebih dari 400.000 selebaran dikirim ke wilayah Philadelphia, serta kota-kota lain di Pennsylvania. Rekonstruksi wajah forensik telah dilakukan, dan gambar seorang anak muda yang bahagia dimasukkan pada semua poster.

Selebaran dipasang di kantor polisi, kantor pos, dan bahkan dimasukkan ke dalam amplop dengan tagihan gas, tetapi tetap saja, tidak ada orang yang datang dengan informasi. TKP sendiri digeledah dan diteliti beberapa kali, tetapi selain beberapa item pakaian anak-anak, tidak ada petunjuk. Hingga hari ini, identitas bocah itu tetap menjadi misteri seperti pada tahun 1957.

Meskipun kasus ini telah usang, selama bertahun-tahun publisitas dan minat dalam kasus ini oleh peneliti amatir telah menghasilkan beberapa teori. Pada tahun 1960, seorang karyawan kantor pemeriksa medis diberitahu oleh seorang paranormal bahwa bocah di dalam kotak itu berasal dari rumah asuh setempat.

Polisi menanyakan tentang bocah lelaki di panti asuhan dan menemukan selimut yang mirip dengan selimut yang membungkus tubuh bocah itu di tali jemuran, serta keranjang yang dijual di kotak yang sama dengan tempat bocah itu ditemukan.

Pegawai berteori bahwa anak laki-laki itu dilahirkan dari anak perempuan lelaki yang mengelola rumah asuh dan bahwa kematiannya tidak disengaja. Terlepas dari desakan karyawan akan fakta-fakta ini, tidak ada hubungan yang pernah dibuat antara anak laki-laki di dalam kotak dan rumah asuh. Tidak sampai lebih dari 40 tahun, kemudian teori lain muncul.

Seorang wanita, yang hanya disebut sebagai "M" maju, mengklaim bahwa anak laki-laki itu telah dibeli oleh ibunya yang kejam, dan dianiaya selama beberapa tahun di rumahnya. M menyatakan bahwa setelah bocah itu memuntahkan makan malamnya dengan kacang panggang, ibunya membanting kepalanya ke dinding sebagai hukuman. Kemudian, ia berusaha untuk memandikannya, di mana ia telah meninggal.

Polisi awalnya mengikuti petunjuk ini, karena ada sisa-sisa kacang panggang di perut bocah itu, dan jari-jarinya tampak seperti air yang keriput, kedua informasi yang saat itu tidak pernah dibagikan kepada publik. Mereka juga didorong oleh deskripsi M tentang bocah itu, sebagai anak kecil dengan rambut panjang.


Ini sesuai dengan teori mereka bahwa rambutnya baru saja dipotong, serta kesaksian lama dari seorang lelaki yang mengaku telah melihat bocah itu ditempatkan di dalam kotak dekat hutan. Sayangnya, polisi akhirnya membiarkan teorinya bergeser, karena mereka tidak dapat memverifikasi klaim M.

Setelah melihat latar belakang M, mereka menemukan riwayat penyakit mental yang parah, dan ketika mereka mencoba untuk menguatkan klaimnya dengan tetangga dan teman, mereka semua menyangkal pernah melihat seorang anak di rumah. Teori itu akhirnya dianggap "konyol".

Beberapa teori lain telah dipresentasikan selama bertahun-tahun, meskipun akhirnya semuanya diabaikan. Sepertinya setelah bertahun-tahun, misteri bocah lelaki dalam kotak mungkin tidak akan pernah terpecahkan, dan bahwa "Anak Amerika yang Tidak Diketahui" akan tetap tak dikenal selamanya.

Source: grid.id

Rabu, 14 Agustus 2019

Misteri Hilangnya 5 Anak Keluarga Sodder


Menemukan orang hilang sepertinya menjadi hal yang tak begitu sulit bagi pihak berwajib. Apalagi bila kasus tersebut diserahkan pada detektif yang berpengalaman, pasti tak butuh waktu lama untuk menemukan si orang hilang tersebut.

Teori dan logikanya mungkin seperti itu, tapi di dunia nyata tidak semudah apa yang kita kira. Ada cukup banyak kasus orang hilang yang ternyata tidak bisa dipecahkan. Beberapa bahkan tak bisa ditelusuri sampai hari ini.

Salah satu kasus orang hilang yang jadi misteri hari ini dan membuat dunia bertanya-tanya adalah fenomena hilangnya lima orang anak dari keluarga Sodder yang tinggal di West Virginia, Amerika.

Kamu mungkin belum tahu, tapi kasus ini pernah membuat semua orang bertanya-tanya. Pasalnya, lima anak dari keluarga itu benar-benar lenyap tanpa bekas. Tidak ada jejak atau semacamnya yang bisa ditelusuri.

Sudah banyak detektif yang mencoba menyelesaikan kasus keluarga Sodder ini. Namun, tak ada satu pun yang sanggup. Malah seorang detektif yang terlibat juga ikut-ikutan menghilang secara misterius.

Lalu, apa yang sebenarnya tengah terjadi?

Lebih lanjut lagi, apakah teori yang beredar soal misteri ini?

1. Terjadi kebakaran di malam Natal


Pada 24 Desember 1945 setelah merayakan malam natal, George dan Jennie Sodder meminta anak-anaknya tidur sembari menunggu anak pertamanya kembali pulang membawakan hadiah natal untuk adik-adiknya.
Lalu, sembilan anak keluarga Sodder menuju tempat tidurnya masing-masing. Dari 9 anak tersebut, 5 di antaranya tidur di lantai dua rumah mereka.

Pada tengah malam sang ibu mencoba menjawab telepon yang berdering. Entah dari siapa panggilan tersebut, karena yang terdengar hanya suara wanita yang tertawa. Lalu, sekitar pukul 1 malam sang ibu kembali terbangun karena mendengar suara ledakan yang berasal dari atap rumah. Terlalu mengantuk, ia kembali tertidur.

Setengah jam kemudian wanita itu kembali terbangun karena mencium bau asap dan sadar bahwa rumahnya terbakar. Selepas itu Jennie langsung menyelamatkan diri bersama suami dan keempat anaknya.

2. Lima anak di lantai 2 seketika menghilang


Menyadari 5 saudaranya masih terperangkap di lantai atas, Joe Sodder kembali ke dalam rumah untuk menyelamatkan mereka tapi sayangnya tangga rumah sudah terbakar. Kemudian mereka mencari tangga kayu yang juga menghilang dengan tiba-tiba. Truk milik mereka juga dengan misterius tidak bisa dinyalakan. Keluarga dan semua tetangga menghubungi pemadam kebakaran namun tak ada jawaban.

Sampai akhirnya ada salah seorang tetangga menuju kantor pemadam kebakaran yang jaraknya hanya 2,5 mil, namun tim pemadam tak kunjung datang sampai jam 8 pagi. Entah apa yang membuat perjalanan mereka nampak sangat lama dan jauh. Setelah api padam, pihak berwajib mencoba mencari tubuh Maurice, Martha, Louis, Jennie, dan Betty namun tak sekeping tulang pun ditemukan.

3. Kemungkinan dugaan penculikan semakin berkembang


Suami istri Sodder kemudian yakin bahwa anak mereka diculik dan kebakaran itu sudah direncanakan. Penculikan tersebut disinyalir karena sang ayah, George yang merupakan seorang imigran Italia adalah sosok anti terhadap Mussolini.
Tak pernah ada yang tahu mengapa George meninggalkan Italia dan dugaan sementara adalah dia terlibat bisnis ilegal. Kepala rumah tangga Sodder ini kemudian mencurigai sosok agen asuransi.

Beberapa waktu sebelumnya ketika seorang agen asuransi gagal menjual jasanya pada George, orang tersebut berkata “Rumahmu akan terbakar dan anak-anakmu akan hancur. Kamu lah yang akan membayar apa yang telah kau katakan tentang Mussolini.”

Selain itu ada karyawan hotel yang mengaku saat malam kejadian ada lelaki yang bepergian bersama beberapa anak kecil. Anggota keluarga Sodder lainnya sempat melihat sesosok lelaki memperhatikan mereka saat terjadi kebakaran.

4. Anak-anak tersebut sempat terlihat beberapa tahun kemudian


Setelah kejadian, keluaga Sodder membuat sebuat billboard berisi pengumuman hilangnya anak mereka dan berharap siapapun yang melihat dapat memberikan informasi. Beberapa tahun setelahnya George melihat foto siswa-siswa sekolah di New York dan salah satu siswa tersebut nampak seperti anak gadisnya.

George kemudian mencari tahu mengenai di mana gadis itu tinggal dan sayangnya orangtua di rumah tersebut menolak menemuinya. 23 tahun kemudian ada seorang misterius mengirimkan foto lelaki muda yang mirip anak lelakinya lengkap dengan pesan di belakang foto yang menyatakan itu adalah foto Louis Sodder.

Foto tersebut kemudian membuat keluarga sedikit tenang karena jika memang benar itu Louis, maka dia ternyata masih hidup.

5. FBI tak diijinkan ikut campur dan seorang detektif pun tak kunjung kembali


Pengirim foto Louis tersebut diketahui beralamatkan di daerah Kentucky. Kemudian keluarga Sodder memutuskan untuk menyewa detektif swasta untuk mencari tahu di sana. Namun anehnya setelah pergi menuju Kentucky kabar dari sang detektif tak pernah terdengar lagi. Peliknya kasus tersebut sontak membuat orang-orang penasaran bagaimana kelanjutannya.

Sebenarnya pada tahun 1947, FBI menyetujui untuk membantu menyelesaikan kasus tersebut tapi anehnya pihak kepolisian dan pemadam kebakaran menolak bantuan tersebut. Sampai saat ini billboard dengan foto kelima anak tersebut masih sering dilewati para wisatawan yang menuju daerah tersebut.

Kasus di atas memang terasa aneh dan janggal. Apalagi saat ditolaknya peran FBI dalam pencarian korban dan dikirimkannya foto Louis berpuluh-puluh tahun kemudian. Menurutmu apakah yang sebenarnya terjadi? Apakah anak-anak tersebut meninggal saat kebakaran, diculik oleh sales asuransi, ataukah diculik oleh mafia Italia? Karena tiga hal itu yang sering diduga penyebab lenyapnya anak-anak tak berdaya itu.