Minggu, 08 September 2019

Flaying


Flaying adalah salah satu metode penyiksaan paling brutal yang dilakukan selama Abad Pertengahan. Metode penyiksaan ini akan membuat kulit seseorang yang disiksa akan terkelupas. Sebetulnya metode ini dilakukan bukan hanya untuk hukuman mati, namun juga digunakan untuk tujuan lain yang tak kalah kejamnya, seperti menghilangkan jati diri seseorang.

Dengan maraknya kepercayaan akan takhayul yang menyebar di berbagai negara Eropa pada abad pertengahan, membuat hukuman mati jenis ini menjadi salah satu pilihan metode untuk menghukum mati pelaku kejahatan yang dipercaya sebagai vampir atau manusia serigala.

Tak terbayang bagaimana sakitnya dikuliti hidup-hidup. Pada awalnya kulit bagian dada akan di sayat dengan pisau, dan pelahan bagian kulit lainnya juga akan dilepaskan dari daging. Hukuman ini dilakukan tanpa obat bius dan pelaku kejahatan tetap dibiarkan hidup dan meronta kesakitan. Selain itu, bekas luka tersebut juga ditaburi garam yang membuat semakin tersiksa hingga akhirnya tewas.

Source: idntimes.com

7 Reaksi Alami Tubuh Saat Gantung Diri


Ada banyak cara eksekusi mati, mulai dari dikubur hidup-hidup, diracuni dengan gas, direbus, dan berbagai cara menyakitkan lainnya. Hanya saja, ada satu metode eksekusi mati tertua yang masih dikenal hingga sekarang, yaitu hukuman gantung.

Tak hanya digunakan untuk eksekusi mati, cara ini pun masih sering digunakan untuk bunuh diri atau dikenal dengan istilah gantung diri. Dilansir dari Ranker, mungkin orang berpikir bahwa mati dengan gantung diri bisa berlangsung cepat dan tak terlalu menyakitkan, seperti di film atau televisi.

Nyatanya, tak semudah itu. Lantas, sebenarnya, apa yang terjadi dengan tubuhmu saat gantung diri? Perlu diingat bahwa penjelasan berikut hanyalah informasi untuk memenuhi rasa ingin tahumu, namun bukan untuk dipraktikkan. Berikut ulasannya!

1. Lehermu bisa putus saat digantung

Jika kamu digantung dan jatuh dengan tali yang panjang, lehermu bisa putus dengan cepat. Sehingga, tak ada kesempatan seseorang akan menolong saat kamu menggeliat atau menendang-nendang. Hanya saja, karena berlangsung dengan cepat, kamu mungkin tak akan merasa kesakitan.

Saat kamu jatuh, momentum berat tubuhmu sudah cukup untuk mematahkan lehermu. Kamu akan langsung tak sadarkan diri. Itu berarti kamu tak akan menderita saat kamu mengalami kematian otak. Hal itu berbeda jika leher tak patah saat digantung.

2. Jika leher tak langsung patah saat digantung, oksigen menuju ke otak akan berkurang

Saat gantung diri, namun leher tak patah, kamu akan merasa terengah-engah. Kondisi tersebut menandakan bahwa kamu mengalami iskemia otak atau saat semua pembuluh darah dan arteri yang membawa darah ke otak mulai tersumbat. Kamu tak akan bisa bertahan lebih dari sepuluh menit tanpa oksigen yang dibawa darah ke otak.

3. Arteri Karotismu menutup

Arteri karotis berfungsi sebagai pemasok darah yang paling penting bagi otak. Lokasinya berada di leher. Itu sebabnya saat lehermu tercekik oleh tali gantungmu, arteri karotis ini akan menutup. Jika dibiarkan kamu akan mengalami kematian otak.

4. Pembuluh kapiler di wajah dan matamu akan pecah

Darah dari arteri karotismu yang menuju otak tiba-tiba tak punya tempat untuk pergi. Itu sebabnya tekanan akan semakin meningkat. Jika sudah begitu, pada akhirnya pembuluh kapiler di wajah dan matamu akan pecah.

5. Refleks saraf vagus menyebabkan detak jantung dan tekanan darahmu menurun

Perlahan-lahan, otak akan mati karena kekurangan oksigen. Selain itu, saraf vagus yang berada di dasar tempurung kepala dan berfungsi mengendalikan jantung akan mulai terpengaruh. Ketika otakmu kekurangan oksigen, hal itu akan menekan dan memicu refleks saraf vagus sehingga detak jantung dan tekanan darahmu menurun.

6. Pasokan oksigen ke paru-paru akan terhenti

Setelah mengalami hal-hal di atas, perlahan-lahan kamu akan mulai sesak napas karena trakea atau batang tenggorokanmu mulai hancur. Kematian akan datang jika salah satu dari otak, jantung, atau paru-parumu berhenti berfungsi.

7. Alat kelamin mengalami ereksi

Semua tekanan yang dialami tubuh akan mempengaruhi alat kelamin. Sering kali, seseorang yang mati gantung diri akan berakhir dengan alat kelamin yang membesar.

Itu tadi hal-hal mengerikan yang akan terjadi pada tubuhmu jika gantung diri. Itu sebabnya, jangan pernah berpikir untuk melakukannya, yaa. Jika kamu memiliki masalah dengan hidupmu, segera konsultasikan pada psikolog atau psikiater.

Source: idntimes.com

Jumat, 06 September 2019

Danau White Rock - Dallas


Danau White Rock mulai beroperasi pada 1911, dengan menyediakan ruang bagi orang-orang untuk mendaki, bersepeda, piknik, memancing, dan mengadakan acara outdoor. Lokasi itu menjadi taman kota Dallas pada 1929. Namun, mitos mengatakan, di sana ada hantu wanita gentayangan bernama Lady of the Lake yang kerap menampakkan diri di depan pengunjung.

Cerita tentang Lady dibawa balik ke era 1930-an. Kisah pertama dibuat di blog pada 1953 oleh Guy Malloy, mantan direktur pameran untuk Neiman Marcus. Dia melaporkan: "Aku memberikan tumpangan di dekat danau kepada seorang gadis muda, membawa salah satu dagangannya, yang mengaku mengalami kecelakaan mobil dengan pacarnya di dekat danau."

Malloy kemudian memberinya jas hujan, tetapi begitu mereka pergi ke alamat yang diberikan oleh Lady, perempuan ini tiba-tiba sudah menghilang. Sejak klaim itu, mulai banyak bermunculan cerita tentang Lady, tetapi dalam versi berbeda. Terkadang, Lady mengenakan baju tidur serba putih, di lain waktu mengenakan gaun pengantin.

Para warganet ini pun memberikan beberapa alur berbeda tentang kronologi kematian Lady, seperti kecelakaan perahu, bunuh diri, atau dihabisi nyawanya oleh orang lain. Apa yang tidak mereka bedakan adalah tempat di mana Lady muncul.

Ia dilaporkan kerap berdiri di jalan dekat Danau White Rock pada malam hari, memberi isyarat kepada pengendara mobil yang lewat agar memberinya tumpangan. Selain itu, Lady lebih suka duduk di kursi belakang karena bajunya basah.

Sepanjang perjalanan, dia tidak bicara sepatah kata. Hanya menangis dan menangis. Saat tiba di tujuan akhir, di alamat yang diberikan oleh Lady, dia akan menghilang atau melompat keluar dari mobil. Mereka yang menghubungi pemilik rumah sekarang akan mengetahui bahwa sosok Lady adalah empunya hunian tersebut sebelumnya yang tenggelam bertahun-tahun lalu.

Source: liputan6.com

Kamis, 05 September 2019

Mommy Is In The Trees


Pada 12 Desember 1985, seorang gadis cilik ditemukan sedang menangis sendirian di luar sebuah department store di kota Tacoma, negara bagian Washington, Amerika Serikat. Para pegawai toko berusaha menemukan kedua orang tuanya, namun gagal. Ia seolah terdampar di sana, sendirian, ditinggalkan begitu saja.

Setelah berita tentangnya ditayangkan di televisi, neneknya sendiri mengenalinya dan segera menjemputnya. Ketika sang nenek menanyakan keberadaan ibunya, bocah itu hanya menjawab, “Mommy is in the trees.” atau “Mama ada di dalam pepohonan.” Siapa sangka, jawaban anak itu akan membawa para petugas penyelidik ke sebuah kasus pembunuhan berantai misterius yang hingga kini tak terpecahkan.

***

Cerita ini dimulai pada pagi 12 Desember 1985. Kala itu, sepasang kekasih bernama Diana Robertson dan Mike Riemer memutuskan untuk mengunjungi sebuah hutan di dekat kota Tacoma. Walaupun belum diresmikan dalam ikatan pernikahan, kedua kekasih itu telah memiliki anak perempuan bernama Crystal yang sudah berusia 2 tahun.

Crystal dan kedua orang tuanya, Diana Robertson dan Mike Riemer

Kala itu menjelang Natal dan Crystal meminta sebuah pohon cemara untuk dihias menjadi sebuah pohon Natal. Maka, untuk menyanggupinya, ketiganya pun berkendara ke tengah hutan di pedalaman negara bagian Washington. Perlu diketahui bahwa Washington merupakan salah satu negara bagian di utara Amerika Serikat yang masih memiliki alam yang belum tersentuh dan hutan yang teramat lebat.

Mike, yang tak asing dengan wilayah hutan tersebut, juga memiliki pekerjaan sebagai pemburu. Ia meninggalkan jebakan di dalam hutan untuk menangkap satwa liar dan kesempatan itu juga ia gunakan untuk memeriksa buruannya. Akan tetapi, itu lah kali terakhir pasangan itu terlihat.

Pada hari yang sama, putri mereka yang masih berusia 2 tahun, Crystal, ditemukan di sebuah department store, tanpa kedua orang tuanya. Kita sudah tahu bagaimana kisah ini kemudian berlanjut dan petunjuk apa yang ditinggalkan anak berusia 2 tahun itu. Polisi pun mengadakan pencarian besar-besaran hanya berbekal pada petunjuk yang ditinggalkan Crystal, yakni “Mommy is in the trees.”

Bak sebuah kode yang harus dipecahkan, para polisi berkesimpulan, bahwa kedua orang tuanya berada di dalam hutan. Namun pencarian mereka sia-sia belaka. Baik Diana maupun Mike lenyap tanpa jejak. Dua bulan kemudian, seorang pendaki menemukan jenazah seorang wanita tergeletak di kedalaman lubuk hutan di dekat kota Elbe, Washington. Jenazah itu adalah milik Diana Robertson, ibu dari Crystal.

TKP dimana jenazah Diana ditemukan

Lokasi dimana jenazah Diana tergeletak cukup jauh dari lokasi dimana Crystal diketemukan, yakni sekitar 50-an kilometer. Polisi segera datang dan dari luka-luka yang ia derita, jelas kematiannya tidaklah alami. Tubuh wanita itu ditikam sebanyak 17 kali dan ada sebuah kaos kaki menjerat di lehernya. Kemungkinan dengan senjata itu lah, sang pembunuh melenyapkan nyawanya dengan cara mencekiknya.

Sebuah kaos kaki menjerat di leher Diana

Hanya beberapa langkah dari mayat Diana, ditemukan mobil milik mereka. Namun, keberadaan kekasihnya, Mike, sama sekali tak terlihat di lokasi tersebut. Beberapa barang bukti yang ditemukan justru menjurus kepada dugaan memilukan, bahwa Diana tewas di tangan Mike, ayah dari putrinya sendiri.

Beberapa barang bukti yang ditemukan seakan memberatkan Mike. Mobil milik Mike ditemukan tak jauh dari mayat Diana dengan noda darah di kursi penumpang. Sayang sekali, karena keterbatasan teknologi DNA kala itu, tak bisa ditentukan darah milik siapakah itu. Yang polisi ketahui, darah itu jelaslah darah manusia.

Noda darah di kursi penumpang

Namun tak sulit untuk menduganya. Karena mobil itu adalah mobil milik Mike, maka tentu menurut logika Mike berada di kursi pengendara dan kursi penumpang tentu ditempati Diana. Tak hanya itu, di dalam mobil terselip secarik kertas dengan sebuah pesan berbunyi, “I love you, Diana.” Tulisan dalam kertas itu adalah tulisan tangan Mike sehingga seakan tulisan itu adalah pesan terakhirnya atau permintaan maaf.

TKP dimana jenazah Diana diketemukan
Pesan terakhir Mike untuk Diana

Mungkin saja, setelah menghabisi nyawa kekasihnya, Mike menyesal?

Perlu diingat pula, jarak antara Tacoma, dimana Crystal ditemukan, dan Elbe, dimana jasad Diana dan mobil mereka ditemukan, cukup jauh. Mustahil Crystal dapat berpindah dari kedua lokasi itu dengan mudah. Kemungkinan, sang ayahnya sendiri, Mike yang membawa gadis itu ke department store supaya seseorang menolongnya, kemudian kabur.

Ya, tetap saja Crystal adalah buah hatinya sendiri sehingga ia tak tega untuk menghabisi nyawanya, walaupun ia adalah saksi kematian ibunya sendiri. Setelah memastikan keselamatan putrinya sendiri, ia pun kabur.

Tapi apa motifnya?

Setelah diselidiki, keluarga dekat mereka bersaksi bahwa kehidupan Diana dan Mike ternyata menyimpan sebuah rahasia kelam. Mike adalah pria abusif yang kerap menyiksa dan memukuli Diana. Bahkan, Diana pernah mengatakan pada ibunya bahwa Mike pernah mengancam untuk membunuhnya.

Beberapa minggu sebelum kematiannya, Diana sempat maju ke pengadilan untuk menuntut Mike. Akan tetapi sesaat sebelum Natal, mereka berdua akhirnya berbaikan. Fakta lain yang tak kalah mengerikan pun muncul. Ternyata Diana bukanlah korban pertama yang ditemukan tewas di dalam hutan itu.

Sebelumnya, seorang pria bernama Stephen Harkins dan kekasihnya, Ruth Cooper juga ditemukan tewas di tempat sama, empat bulan sebelumnya. Bahkan Ruth tewas dengan cara serupa dengan Diana, yakni dengan cara dicekik dengan kaos kaki. Pada Maret 1985, pembunuhan lain juga terjadi. Seorang pria bernama Edward Smith dan kekasihnya, Kimberly, juga ditemukan tewas di sebuah sungai, tak jauh dari hutan tersebut.

Ruth Cooper dan Steven Harkins

Mungkinkah semua kejadian ini adalah perbuatan seorang pembunuh berantai?

Karena miripnya modus sang pembunuh, yakni menggunakan kaos kaki sebagai senjata pembunuhan, maka ia pun dijuluki sebagai “Sock Tube Killer.” Keluarga Mike sendiri tak mengelak bahwa Mike adalah seorang pria bertemperamen tinggi. Dengan tinggi 1,8 meter dan berat 81 kg, bahkan memiliki bekas luka di wajahnya, Mike memang terlihat sangar.

Apalagi ia memiliki keterampilan sebagai seorang pemburu yang sudah biasa membunuh binatang liar. Tak heran, jika ia menjadi kandidat kuat sebagai seorang pembunuh berantai kejam. Namun, keluarga Mike masih tak bisa mempercayai bahwa putra mereka bisa setega itu. Mereka masih bersikukuh bahwa Mike sama sekali tak bersalah.

Ada sebuah hal yang tak masuk akal sebenarnya. Jika benar Mike adalah pembunuhnya, dengan menggunakan apa ia kabur? Bukankah mobilnya ditemukan di samping jenazah Diana? Apa ia memiliki dua mobil? Apa mungkin ia sebenarnya masih berkeliaran di dalam hutan?

Sebuah jawaban barulah terkuak 30 tahun setelah kasus itu berlalu. Namun, jawaban itu bukanlah jawaban yang siapapun duga.

Pada Maret 2011, sebuah tengkorak milik seorang pria ditemukan terkubur, sekitar 1,6 kilometer dari lokasi penemuan jenazah Diana. Tengkorak itu adalah milik Mike Riemer. Penyelidikan melalui otopsi membuktikan bahwa ternyata Mike justru dibunuh terlebih dulu ketimbang Diana.

TKP dimana tengkorak Mike ditemukan

Hal ini tentu menghapus kecurigaan bahwa Mike adalah seorang pembunuh berantai. Namun, penemuan mengejutkan ini membawa kita ke pertanyaan baru: siapakah sesungguhnya sang pembunuh berantai itu? Ada satu lagi pertanyaan menggelitik tentang nasib Crystal pada saat hari naas dimana pembunuhan itu terjadi.

Crystal, sang gadis cilik yang berusia 2 tahun itu, kala itu bersama dengan orang tuanya saat mereka dibunuh. Namun, ia kemudian ditemukan di sebuah department store sejauh 56 kilometer dari lokasi TKP. Sebagai bayangan, jarak itu ditempuh dalam satu jam perjalanan menggunakan mobil. Satu-satunya penjelasan yang masuk akal adalah kala itu, Crystal berada di dalam mobil yang dikendarai oleh sang pembunuh.

Ya, kala itu sang pembunuh memutuskan tak hanya mengampuni nyawa Crystal, namun juga menyelamatkannya. Crystal jelas takkan mampu bertahan hidup di dalam hutan setelah kematian kedua orang tuanya. Sang pembunuh kemudian memutuskan untuk membawa Crystal ke sebuah tempat yang ramai, yakni sebuah department store, sejauh 50-an kilometer, agar gadis cilik itu ditemukan oleh pihak berwajib.

Namun mengapa?

Bisakah kalian membayangkan, seorang pembunuh yang begitu brutal menghabisi nyawa 6 orang, tiba-tiba memiliki hati nurani?

Apa yang ada pikirannya kala itu?

Bahkan mungkin saja, sang pembunuh diam-diam mengawasi Crystal kala itu, ketika ia ditemukan di department store, memastikan agar ia tetap aman. Hingga kini, identitas sang pembunuh tak pernah terungkap dan kasus pembunuhan aneh itu masih dikenang dengan ucapan Crystal kala itu.

"Mommy is in the tress."

Sayang, jawaban itu takkan membuat kita mengetahui, dimanakah sang pembunuh berantai tersebut saat ini.

Senin, 19 Agustus 2019

5 Hal Ini yang Akan Terjadi Jika Kamu Tidak Makan Sama Sekali



Pada dasarnya setiap makhluk hidup di dunia ini pastilah membutuhkan makanan dan minuman untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan bagi tubuhnya. Namun, pernahkah kamu membayangkan, bagaimana reaksi tubuh kita jika kita tidak makan sama sekali selama beberapa hari, atau bahkan beberapa bulan? Pastinya, hal ini sangat berakibat fatal bagi tubuh.

Inilah 5 hal yang bakal terjadi di tubuhmu jika kamu berhenti total untuk makan.

1. Tidak makan selama 24 jam atau seharian penuh

Pada tahap ini mungkin kamu masih belum terasa lapar berat. Jika kamu masih mengonsumsi air putih, biasanya tubuhmu masih dapat menahan beban dan masih bisa menghasilkan energi secara normal. Intinya belum ada gejala signifikan yang terjadi pada tubuhmu.

Menurut laman Health Line, tubuh kita disaat tidak makan selama 24 jam penuh, masih dapat menghasilkan energi yang diambil dari lemak. Namun, tetap saja, jika berhenti makan secara total selama 24 jam, akan ada efek samping yang terjadi, seperti pusing, lemas, dan lain-lain.

2. Tidak makan selama 72 jam atau 3 hari penuh

Cadangan glukosa yang ada ditubuh kita bisa bertahan sampai 48 jam selama kita tidak makan sama sekali. Jika seseorang tidak makan selama 72 jam maka ia akan mengalami ketosis, yakni kondisi dimana tubuh akan mengubah asam lemak menjadi energi.

Hal ini disebabkan oleh cadangan glukosa ditubuh yang semakin menipis. Medical Daily menjelaskan bahwa tidak makan total selama 72 jam akan membuat otak mulai terganggu karena minimnya asupan glukosa ke otak.

Jika cadangan glukosa dalam tubuhmu sudah benar-benar habis, dan kamu tetap berhenti makan total, maka tubuhmu akan merencanakan rencana darurat dimana tubuhmu akan mengambil glukosa dari organ seperti hati.

3. Tidak makan selama 240 jam atau 10 hari penuh

Jika selama 10 hari penuh kamu hanya minum air putih tanpa makan sedikit pun, maka beberapa organ tubuhmu sudah mulai berjalan tidak normal, terutama otak. Kamu akan mengalami sakit kepala parah, halusinasi, delusi, dan kamu tidak akan mampu berpikir secara jernih. Meskipun ada juga beberapa orang masih dapat berpikir dan bekerja secara normal, namun kebanyakan orang akan menyerah di hari ke sepuluh.

Dihari ke sepuluh ini tubuhmu mulai mengalami penurunan berat secara drastis, itu akibat tubuhmu memakan dirinya sendiri. Secara default, tubuh kita ini otomatis akan berusaha keras bagaimana caranya mencari sumber-sumber protein baru untuk dipecah menjadi energi.

4. Tidak makan selama 504 jam atau 3 minggu penuh

Seperti diberitakan dalam Scientific American, seorang yang sangat berpengaruh di India, Mahatma Gandhi, pernah mogok makan total (hanya minum air putih) selama 21 hari alias 3 minggu penuh. Tentu ia kehilangan sebagian besar berat tubuhnya, dan segera ia mendapatkan penanganan khusus dari tim dokter.

Apa yang terjadi dengan tubuhmu jika kamu tidak makan selama 3 minggu penuh?

Yang jelas kamu akan pingsan, sebab otak sudah tidak sanggup lagi bekerja optimal akibat suplai glukosa yang sama sekali tidak ada. Laman medis Hello Sehat menerangkan bahwa tubuh akan mengambil jaringan dan organ untuk dipecah menjadi protein. Sistem imun sudah hilang total dan pastinya akan dengan mudah terkena penyakit.

5. Tidak makan selama lebih dari 3 minggu

Pada tahap ini seseorang harus segera mendapatkan pertolongan medis, jika tidak, tubuhnya akan otomatis mematikan dirinya sendiri. Hal ini terjadi karena tak ada lagi sumber yang bisa diambil untuk dipecah menjadi glukosa dan protein, sehingga energi juga tak dapat dihasilkan.

Medical Xpress menjelaskan bawah kematian bisa terjadi pada hari ke 40 sampai 60, tergantung daya tahan tubuh seseorang. Kematian dapat terjadi perlahan dan menyakitkan akibat kegagalan fungsi organ tubuh.

Itulah lima hal yang dapat terjadi dengan tubuh kita jika kita berhenti makan total. Jagalah kesehatanmu dengan baik, makan secukupnya, jangan kurang dan jangan berlebihan, oke?

Source: idntimes.com

Minggu, 18 Agustus 2019

Major Walter Summerford


Seorang perwira pasukan berkuda, Major Walter Summerford adalah salah satu tentara yang terlibat dalam Perang Dunia 1. Dalam perperangan tersebut sebuah petir menyambar dirinya, membuatnya jatuh dari kuda dan lumpuh dari pinggang ke bawah. 6 tahun kemudian ia pindah ke Vancouver, Kanada. Selagi memancing, ia kemudian disambar lagi oleh sebuah petir dan kini tubuh bagian kanannya lumpuh.

Suatu ketika, di musim panas, 2 tahun setelah ia pulih, Major Walter Summerford sedang berjalan-jalan di sebuah taman lokal, tiba-tiba saja sebuah badai musim panas terjadi dan lagi-lagi petir menyambar dirinya.

Akhirnya, ia mengalami kelumpuhan di seluruh tubuhnya dan meninggal 2 tahun setelah insiden tersebut. Tapi, sepertinya hal ini tidak berhenti walaupun ia sudah meninggal. 4 tahun setelah kematiannya, makamnya hancur.

Tebak apa yang terjadi?

Ya, sebuah petir menyambar makamnya.

Sabtu, 17 Agustus 2019

The Houston Icebox Killer



Pada 23 Juni 1965, setelah menerima panggilan untuk pemeriksaan di kediaman Fred dan Edwina Rogers, dua polisi Houston mengetuk pintu depan rumah Montrose mereka sebelum menendang dan mendobraknya.

Di dalam, salah satu petugas polisi membuka kulkas dan menemukan apa yang menurutnya adalah tumpukan tumpukan daging babi. Sayangnya, itu jauh dari kenyataan dan malah sangat mengerikan. Sebuah artikel dari Amarillo Globe-Times, yang diterbitkan pada hari berikutnya, menggambarkan pemandangan itu.

"Di semua rak dan di kompartemen freezer terdapat mayat-mayat yang dipotong-potong, dipotong dengan dibungkus, dicuci dengan potongan-potongan yang lebih kecil dari persendian individu."

Para petugas menyadari apa yang mereka hadapi setelah membuka rak-rak kulkas untuk menemukan dua kepala manusia. Penyelidik kemudian menyimpulkan bahwa Edwina telah ditembak di kepala, sementara Fred dipukuli sampai mati dengan palu, sebelum keduanya diseret ke kamar mandi utama, kehabisan darah, dipotong-potong, dan ditempatkan di lemari es.

"Siapa pun yang melakukan ini tampaknya membutuhkan waktu dan tahu apa yang akan mereka lakukan," kata pemeriksa medis pada kasus ini kepada Globe-Times. "Memotong-motong adalah pekerjaan yang cukup rapi."

Pada pagi berikutnya, polisi hanya berfokus pada satu tersangka, yaitu putra pasangan itu, Charles Rogers yang berusia 43 tahun. Seorang yang hanya berkomunikasi dengan orang tuanya melalui catatan yang diselipkan di bawah pintu kamarnya dan jarang dilihat oleh tetangga. Rumah telah dibersihkan dengan hati-hati, tetapi darah ditemukan di lubang kunci pintu kamarnya.

Tetapi, polisi tidak mendapat kesempatan untuk berbicara dengan Charles, meskipun perburuan nasional, tidak pernah dilihat atau didengar lagi. Dia dinyatakan mati secara hukum pada tahun 1975.

Pada 1997, pasangan Houston, Hugh dan Martha Gardenier, mulai menyelidiki kembali The Houston Icebox Killer, karena kasus yang masih terbuka. Diketahui, bahkan mereka menerbitkan sendiri e-book tentang hal itu. Mereka yakin mereka sudah tahu siapa yang melakukannya.

Ya, Charles, tentu saja.

Mengapa?

Keluarga Gardenier mengatakan bahwa Charles dilecehkan secara fisik dan emosional oleh orang tuanya hingga dewasa dan bahwa pada akhir kehidupan mereka, mereka menipu dia dengan memalsukan tanda tangannya pada perbuatan tanah yang dia miliki. Charles memiliki rumah yang mereka semua tinggali, bukan orang tuanya, dan Edwina rupanya mengambil pinjaman dan mengantongi uang itu.

Menurut penulis, setelah pembunuhan, Charles melarikan diri ke Amerika Tengah, di mana ia kemudian meninggal. Itu teori yang bagus, tapi tetap saja teori. Kita mungkin tidak pernah tahu pasti siapa yang membunuh Fred dan Edwina Rogers.

Jumat, 16 Agustus 2019

7 Hal Yang Akan Kamu Rasakan Saat Terkubur Hidup-hidup


Umumnya, orang akan dikubur saat sudah meninggal dunia. Namun, apa jadinya jika seseorang yang masih hidup dikubur dalam tanah? Apakah ada kemungkinan kamu bisa selamat? Berikut penjelasan ilmiahnya.

1. Semakin kecil tubuhmu, semakin lama pula kamu bisa bertahan hidup

Modal utama seseorang untuk bisa hidup saat terkubur adalah jumlah udara dan oksigen. Semakin kecil tubuhmu, semakin banyak pula ruangan untuk oksigen. Saat suplai oksigen habis, kamu akan meninggal.

2. Kamu bisa bertahan hidup lebih lama jika tenang dan tak panik

Panik hanya akan membuatmu bernapas lebih cepat sehingga pasokan oksigen lebih cepat habis dan kamu tak bisa bertahan.

3. Meski begitu, mustahil orang yang dikubur hidup-hidup bisa bertahan hidup

Menurut Alan R. Leff dari departemen perawatan paru kritis University of Chicago, tak ada yang bisa dilakukan seseorang saat dikubur hidup-hidup. Sekali ada di dalam, seseorang akan berada di sana selamanya. Belum lagi jika seseorang berada di dalam peti mati yang tertutup rapat dan terbenam sedalam dua meter di bawah permukaan tanah.

4. Tanpa peti mati pun, kamu akan bernasib sama dengan orang yang terkubur akibattanah longsor

Tanah yang sangat padat dan berat akan membuatmu dadamu sulit mengembang untuk bernapas. Menurut Ethan Greene, Direktur Pusat Informasi Longsor Colorado, seseorang hanya akan bertahan dalam hitungan detik.

5. Sekalipun kamu bisa bergerak, tanah akan masuk ke dalam lubang-lubang tubuhmu

Kamu bisa saja bergerak saat terkubur hidup-hidup. Namun, hal itu akan membuat tanah masuk ke mulut atau lubang hidung sehingga menyumbat jalur napasmu.

6. Namun, sedikit kabar baiknya, orang yang terkubur hidup-hidup akan meninggal dalam keadaan tak sadar

Orang yang meninggal akibat terkubur hidup-hidup mungkin tak akan merasakan sakit. Itu karena saat karbon dioksida menumpuk, kamu akan merasa mengantuk dan akhirnya jatuh koma. Berikutnya jantung akan berhenti, dan diikuti dengan fungsi tubuh yang lain.

7. Mungkin kamu bisa selamat jika mencoba menggali

Kesempatan ini berlaku jika tanah atau salju baru saja menguburmu hidup-hidup. Kamu bisa berusaha menggerak-gerakkan tangan untuk memberikan ruang bernapas. Dilansir dari Huffington pada 2013, seorang berkebangsaan Brasil berhasil menggali keluar dari kuburannya setelah dikubur hidup-hidup. Dikabarkan, ia dikubur hidup-hidup setelah terlibat baku hantam.

Source: idntimes.com

Kamis, 15 Agustus 2019

Boy in the Box


Umumnya batu nisan digunakan untuk menandakan makam seseorang. Biasanya terdapat nama tanggal lahir serta tanggal kematian orang yang dikuburkan. Namun, sebuah misteri menyeramkan hingga kini masih belum terpecahkan mengenai makam anak lelaki dalam kotak atau yang dikenal dengan kasus "Boy in the Box".

Di Pemakaman Ivy Hill di Cedarbrook, Philadelphia, ada sebuah plot besar, yang hampir seluruhnya tertutup oleh boneka binatang yang disumbangkan oleh keluarga setempat dan pengunjung yang tertarik.

Batu nisan itu bertuliskan "America's Unknown Child (Anak Amerika yang Tidak Diketahui)".


Hal ini menjadi sebuah pengingat permanen dari anak yang berada di bawahnya, bocah yang ditemukan sendirian di sebuah kotak yang tak seorang pun bisa mengidentifikasinya. Kasus bocah laki-laki di dalam kotak adalah salah satu kejahatan paling membingungkan di Philadelphia, membuat polisi tersungkur selama lebih dari 50 tahun, dan sampai hari ini masih menyisakan ratusan pertanyaan yang tidak terjawab.

Pada tahun 1957, seorang pemburu muskrat (sejenis hewan pengerat besar) muda berangkat untuk memeriksa perangkapnya yang ditempatkan di dekat sebuah taman di utara Philadelphia. Ketika dia bergerak melalui semak-semak, dia menemukan sebuah kotak kardus kecil, tergeletak di tanah. Hal yang mengejutkan adalah di dalamnya ada tubuh anak laki-laki, telanjang, tetapi dibungkus selimut kotak-kotak.


Khawatir bahwa polisi akan menyita jebakannya jika dia memberi tahu mereka tentang kotak itu, pemburu muda itu mengabaikannya, dan melanjutkan perburuan. Beberapa hari kemudian, seorang mahasiswa yang mengemudi di jalan memperhatikan ada seekor kelinci, berlari di sepanjang jalan raya.

Melihat perilaku hewan itu, si mahasiswa itu tahu ada jebakan di daerah tersebut. Ia pun berhenti untuk memastikan kelinci itu aman. Bertekad untuk mencari perangkap, ia menyusuri semak-semak. Namun, ia justru menemukan hal yang tak diharapkan, sebuah kotak kardus berisi tubuh seseorang.

Meskipun ia takut berinteraksi dengan polisi, mahasiswa itu melaporkan penemuan mayat kepada mereka. Mengingat bocah itu masih muda, berusia antara tiga dan tujuh tahun, polisi berharap ia akan cepat diidentifikasi. Namun, begitu mereka melihat mayat itu, harapan mereka pupus.

Sementara orang pasti akan mencari anak laki-laki hilang yang sehat, dirawat dengan baik, dan jelas dicintai, tidak mungkin mereka akan mencari yang kurus, kotor, kurang gizi. Sayangnya, seperti kondisi bocah di dalam kotak itu seperti deskripsi yang terakhir, seperti anak yang tak diinginkan. Rambutnya kusut dan sepertinya baru saja dipotong karena gumpalannya masih menempel di tubuhnya.


Tubuhnya sangat kurus kekurangan gizi dan ditutupi dengan bekas luka bedah, terutama di pergelangan kaki, pangkal paha, dan dagu. Terlepas dari kenyataan bahwa ia tampak ditinggalkan, polisi mengambil sidik jarinya, berharap menemukan kecocokan. Sayangnya, tidak ada yang melakukannya.

Selama beberapa tahun berikutnya, lebih dari 400.000 selebaran dikirim ke wilayah Philadelphia, serta kota-kota lain di Pennsylvania. Rekonstruksi wajah forensik telah dilakukan, dan gambar seorang anak muda yang bahagia dimasukkan pada semua poster.

Selebaran dipasang di kantor polisi, kantor pos, dan bahkan dimasukkan ke dalam amplop dengan tagihan gas, tetapi tetap saja, tidak ada orang yang datang dengan informasi. TKP sendiri digeledah dan diteliti beberapa kali, tetapi selain beberapa item pakaian anak-anak, tidak ada petunjuk. Hingga hari ini, identitas bocah itu tetap menjadi misteri seperti pada tahun 1957.

Meskipun kasus ini telah usang, selama bertahun-tahun publisitas dan minat dalam kasus ini oleh peneliti amatir telah menghasilkan beberapa teori. Pada tahun 1960, seorang karyawan kantor pemeriksa medis diberitahu oleh seorang paranormal bahwa bocah di dalam kotak itu berasal dari rumah asuh setempat.

Polisi menanyakan tentang bocah lelaki di panti asuhan dan menemukan selimut yang mirip dengan selimut yang membungkus tubuh bocah itu di tali jemuran, serta keranjang yang dijual di kotak yang sama dengan tempat bocah itu ditemukan.

Pegawai berteori bahwa anak laki-laki itu dilahirkan dari anak perempuan lelaki yang mengelola rumah asuh dan bahwa kematiannya tidak disengaja. Terlepas dari desakan karyawan akan fakta-fakta ini, tidak ada hubungan yang pernah dibuat antara anak laki-laki di dalam kotak dan rumah asuh. Tidak sampai lebih dari 40 tahun, kemudian teori lain muncul.

Seorang wanita, yang hanya disebut sebagai "M" maju, mengklaim bahwa anak laki-laki itu telah dibeli oleh ibunya yang kejam, dan dianiaya selama beberapa tahun di rumahnya. M menyatakan bahwa setelah bocah itu memuntahkan makan malamnya dengan kacang panggang, ibunya membanting kepalanya ke dinding sebagai hukuman. Kemudian, ia berusaha untuk memandikannya, di mana ia telah meninggal.

Polisi awalnya mengikuti petunjuk ini, karena ada sisa-sisa kacang panggang di perut bocah itu, dan jari-jarinya tampak seperti air yang keriput, kedua informasi yang saat itu tidak pernah dibagikan kepada publik. Mereka juga didorong oleh deskripsi M tentang bocah itu, sebagai anak kecil dengan rambut panjang.


Ini sesuai dengan teori mereka bahwa rambutnya baru saja dipotong, serta kesaksian lama dari seorang lelaki yang mengaku telah melihat bocah itu ditempatkan di dalam kotak dekat hutan. Sayangnya, polisi akhirnya membiarkan teorinya bergeser, karena mereka tidak dapat memverifikasi klaim M.

Setelah melihat latar belakang M, mereka menemukan riwayat penyakit mental yang parah, dan ketika mereka mencoba untuk menguatkan klaimnya dengan tetangga dan teman, mereka semua menyangkal pernah melihat seorang anak di rumah. Teori itu akhirnya dianggap "konyol".

Beberapa teori lain telah dipresentasikan selama bertahun-tahun, meskipun akhirnya semuanya diabaikan. Sepertinya setelah bertahun-tahun, misteri bocah lelaki dalam kotak mungkin tidak akan pernah terpecahkan, dan bahwa "Anak Amerika yang Tidak Diketahui" akan tetap tak dikenal selamanya.

Source: grid.id